Rabu, 24 November 2010

Minum Air Putih Sambil Berdiri Ternyata Berbahaya

Minum Air Putih Sambil Berdiri. Dalam suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli
aku puntur. Ini dibuktikan dari segi kesehatan dan ilmu sains. Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring secara unik oleh sfringer.
Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos- pos penyaringan yang berada di ginjal….

Nah Jika kita minum berdiri, Air yang kita minum tanpa disaring lagi.
Langsung menuju kandung kemih… Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi misteri pengendapan disaluran ureter..
Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa
menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.. Susah kencing itu penyebabnya.
Cara mengatasinya :
1. biasakan minum duduk.
2. banyak minum air putih tapi jangan kebablasan dan jangan terburu-buru

Re Post dari Blog Lama

IT'S ALL ABOUT FAJRI

Namanya M. Fajri Asriadi. Dia siswa yang biasa-bisa saja. Tidak ada yang begitu istimewa dari pribadinya. Dia tidak sepeti Ilyas yang begitu pintar pada semua mata pelajaran. Ataupun seperti fuad yang kemarin mendapatkan Al-Izhar Award karena prestasinya. Fajri hanya siswa biasa yan berusaha untuk memberikan terbaik pada keluarganya. Berusaha untuk mengerti pelajaran yang diajarkan guru. Berusaha menjadi anak yang patuh terhadap aturan sekolah. Dan yang saya tau Fajri menjalani itu dengan sangat baik. dia selalu cerita kepadaku bahwa dia akan selalu membahagiakan kedua orangtuanya kelak di kemudian hari. Dan selalu menaati setiap aturan-aturan sekolah. Hal ini dibuktikannya dengan tidak pernah terlambat datang ke sekolah, padahal jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, dia harus menempuhnya dengan Travel yang selalu melintasi pekanbaru – kualu nenas (kampar).
Ceritaku bersama Fajri cukup lumayan dekat. Cerita ini dimulai sejak dia memilih ekskul Bulutangkis yang saya asuh. Diantara semua teman yang ikut ekskul Bulutangkis dia yang paling bisa dibandingkan yang lainnya. Dan saya sering main dengannya. Dia juga sering bawa bola dari rumahnya. Katanya di tempatnya harga bola bulutangkis murah. Ya, semenjak dia ikut ekskul ini dia dekat dengan saya.
Matematika mungkin bukan pelajaran favorit dia. Tapi dia selalu berusaha untuk mengerti setiap materi pelajaran yang saya ajarkan. Jika dia tidak mengerti dia akan langsung maju ke depan dan bertanya. Dengan 1 kali penjelasan ini dia akan langsung mengerti dan kembali ke tempatnya lagi. Ya, dia akan sangat mengerti kalau bertanya langsung ke depan. Dan selama saya mengajar Matematika dia sangat senang materi melukis sudut. Kemarin pernah saya memberikan PR melukis sudut Cuma 5 orang yang selesai mengerjakan dan dia salah satunya. Dan yang tidak mengerjakan saya beri latihan mengerjakan 15 soal tentang melukis sudut. Kemudian dia mengacungkan tangan dan bilang “Ustadz, saya ikut mengerjakannya juga ya?” katanya semangat. Saya hanya membalas dengan tersenyum dengan bilang “terserah kamu saja”. Yach, dia emang tidak pernah tidak mengerjakan tugas yang saya berikan dan mungkin juga guru lainnya. Baik itu latihan ataupun PR.
Setiap pagi Fajri kadang2 mampir ke jendela tempat saya duduk hanya sekedar cerita-cerita kecil ataupun menyapa dan nanya kabar. Dia akan selalu memperlihatkan senyum ceria nya bila ketemu denganku. Tidak pernah saya melihat kesedihan di wajahnya saat berhadapan denganku. Ya, Dia selalu tampak bahagia. Siangnya setelah istirahat dan makan siang dia selalu nunggu dipintu kantor untuk mengajakku gosok gigi dan sholat. Dia kadang minta odol saya kalo odolnya sudah habis. Dan saya juga. Dan saat sholat dia selalu mengambil saf tepat di sampingku dan kalo kita sudah beda saf, dia di depan dan saya di belakang, pasti habis sholat dia langsung duduk ke belakang di sampingku. Habis sholat kita biasanya cerita-cerita di lobi. Cerita apa saja. Demikian juga setelah berakhir sekolah, dia selalu berdiri di gerbang sebelah kiri sekolah untuk menungu travel. Dan ketika saya pulang (dan biasanya lewat gerbang kanan), dia tiap hari berteriak memanggilku dari gerbang tempat dia berdiri “Ustaaaadzz,, Nebeng, Ustad”. Dan reaksiku hanya tersenyum ke arahnya. Begitu terus tiap hari. Walaupun arah jalan pulang ke rumah kita berbeda. Dan saya tidak pernah bosan menaggapi panggilannya. Dengan memberikan tanggapan senyuman ataupun ucapan “Yok lah!!”. Saya selalu ingat dengan semua kebiasaan itu. Yach, saya tidak akan pernah melupakan ini.
Kamis, 24 – 06 -2010
Pagi itu saya cerita-cerita dengannya di teras sekolah. Sekolah lagi acara class meeting ato acara setelah ujian. Kita istirahat setelah main bulutangkis. Tiba2 pak Zul,Kepsek, memintaku memintaku photocopy surat keterangan liburan dan surat kegiatan Camping. Fajri minta ikut. Awalnya saya menolak, tapi setelah dia meminta kedua kali nya, baru saya mengizinkan. Ya, dia emang sering minta ikut kalo saya keluar untuk membelikan sesuatu. Dan saya selalu mengajaknya. Sepanjang perjalanan kita ngobrol tentang acara Camping. Dia terlihat begitu antusias untuk ikut. Yach, dia sangat senang untuk mengikuti acara ini.
Minggu, 27 – 06 – 2010
Sore itu di lokasi camping sekitar jam 14.00, kita ngobrol berdua.
Dia : Ustadz, napa kita ga camping di PLTA di kampar ja?di sana enak, Stad.
Saya : di sini ga enak ya? Kalo Saya, mana2 ja enak asalkan ada aernya..
Dia : enak, Stad. Tapi saya ga begitu suka.
Saya : ya udah, tahun depan ja kita ke sana.
Setelah ngobrol lama
Saya : Eh, foto yok? Foto kan saya dulu nanti saya foto kamu.
Akhirnya dia foto saya. Setelah itu sya yang foto dia. Dia ngambil pose jongkok lagi mengambil pasir dengan menunduk. Tapi saya meminta dia untuk berdiri saja. Dia kemudian berdiri. Kemudian saya memfotonya. Tapi pose dia lagi tidak bagus. Posisi nya emang berdiri tapi kepalanya merunduk. Saya meminta foto nya di ulang, tapi dia tidak mau. Tapi ya udahlah, pikirku. Dan 1 hal lagi, saya belum pernah memfoto siswa sendiri dari hp ku. Tapi gak tau knapa saya foto dia kmrn.
Setelah foto2 di aer dia ngambilkan kayu dan menulis sesuatu di pasir. Saya ikut juga dan menulis nama saya di sana. Kemudian saya menoleh ke arah tulisan yang dia tulis. Dia menoleh SOS.
Saya : Kok nulis itu? napa gak nama ja?
Dia : Biar nanti kalau ada yang liat tulisan ini bisa nolong kita nanti, Stad.
Saya hanya tersenyum saja. Walau agak sedikit aneh, tapi saya tidak meras feeling apa2
Malamnya, dia minta hape yang dititipkan pada saya. Yach, selama camping dia emang nitip hapenya pada saya. Kemudian dia minta dikirimkan lagu dari hape saya. Tapi saya menolak. “besok pagi saja ya? Hape saya baterainya tinggal 1 batang, dan sekarg hapenya lagi dimatikan” kataku. Tapi dia tetap memaksa minta. Dan saya tetap bilang besok saja. Akhirnya dia mau jg.
Malam ini adalah malam terakhir kita semua di lokasi camping. Seperti acara camping biasanya, kita buat api unggun. Dia tampak begitu menikmati malam iti, dia jg mengabadikan foto api unggun di hapenya.
Senin, 28 – 06 2010
Pagi itu, saya ke tenda dia. Dia gak ada di sana. Dia mungkin ke lagi mandi di sungai dengan beberapa teman yg lain. Jadi nya saya tiduran di tendanya bersama keempat teman satu kelompoknya di tendanya sambil dengarkan lagu dari MP3 di hape nya. Setelah membongkar isi mp3 nya, kita (saya dan 4 teman 1 kelompoknya) menemukan lagu ocu. Kemudian kita dengar sambil ketawa-ketawa karna tidak begitu mengerti. Tidak berapa lama, Fajri muncul ke tenda. Dia mengambil handuk serta perlengkapan mandi. Saya ingat, dia pakai baju hitam dan celana pendekbiru. Kemudian dia bilang pada kita yang lagi berada di tenda “Mandi-mandi, udah bau!!!” katanya. Kemudian dia pergi ke sungai.
Pukul 08.30, saya selesai sarapan dan diminta sama guru lain untuk mencuci piring. Yach, emang tugas saya hari itu. tidak berapa lama sampai di sungai, teman2 yang lain yang ikut berenang bersama Fajri berteriak. Fajri hanyut. Dan saya tidak bisa menolong (yach, saya emang tidak bisa berenang), pak Zul berlari dari tenda kemudian melompat ke sungai berusaha menyelamatkan dia. Pak Zul, sempat memegang pinggangnya, namun terlepas. Fajri tenggelam. Saya hanya bisa shock tidak percaya dengan kejadian yang secepat ini. Saya begitu sangat ingat melihat tubuhnya hanyut terbawa arus. Dan saya tidak bisa melukan apa-apa.
Yach, itu kejadian yang sangat tidak terduga dan begitu sangat cepat. Tanggal 28 bulan 6. Dengan jumlah siswa 28 orang dan guru 6 orang.
Sampai saat ini, saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan ini, saya selalu mengingat ceritaku bersamanya. Tidak ada lagi siswa yang habis sholat di samping saya, ketika pulang menyapa dari jauh, temanku bermain bulutangkis.
SELAMAT JALAN FAJRI, SEMOGA KAMU TENANG DI SANA dan SEGALA AMALAN KEBAIKANMU DITERIMA DI SISI ALLAH SWT
AMIN